Transaksi (sumber : http://www.theegeek.com) |
Transaksi adalah suatu kegiatan dari individu atau kelompok yang mana akan menumbulkan penambahan atau pengurangan keuangan atau materil dari individu atau kelompok tersebut. Umumnya masyarakat akan lebih mengenal transaksi adalah sebagai kegiatan tukar menukar barang atau jasa. Transaksi tidak lepas dari bisnis atau hal yang menghasilkan sebuah keuntungan.
Umumnya dalam bertransaksi pasti akan melibatkan sejumlah uang tunai ataupun non tunai. Tidak dapat di pungkiri, uang adalah benda yang berharga karena memiliki nilai sebagai pengukur suatu transaksi atau barang yang lain. Indonesia merupakan negara berkembang yang seluruh transaksi bisnis masih menggunakan uang tunai. Baik itu bisnis skala kecil, menengah ataupun skala atas. Hingga era globalisasi yang penuh dengan teknologi dan penemuan yang lebih modern, transaksi tunai menggunakan uang tidak bisa di hilangkan.
Bank Indonesia |
Pada tahun 2014, Bank Indonesia mewacanakan sebuah gerakan non tunai yang dikenal sebagai "Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT)". Tujuan dari gerakan ini adalah mengurangi penggunaan uang kertas sebagai alat untuk bertransaksi pembayaran. Hingga saat ini (*2016) Bank Indonesia masih terus melakukan gerakan non tunai melalui program-program pemerintah.
Sebenarnya penulis sempat juga mengangkat gerakan non tunai ini dalam beberapa perlombaan tingkat nasional. Dua diantaranya adalah kegiatan lomba Gemastik 9 di UI Bogor dan ITCC 2016 di UDAYANA Bali. Pada perlombaan Gemastik 9 belum ada keberuntungan untuk lolos seleksi, dan pada perlombaan ITCC 2016 di UDAYANA memasuki 10 besar dari 21 finalis. Alasan penulis mengangkat landasan "Gerakan Non Tunai" di setiap karya ilmiah adalah karena hal ini sangat penting di lakukan. Apalagi ramalan perkembangan teknologi masa depan adalah bertransaksi menggunakan "data". Bayangkan saja jika kita tidak cepat berubah atau melakukan perubahan, maka kita akan tetap tertinggal dan tetap menjadi negara berkembang.
Ada beberapa keuntungan yang penulis bayangkan apabila benar akan ada penerapan transaski pembayaran non tunai secara menyeluruh.
- Memudahkan
Menurut penulisa ada alasan kenapa non tunai memudahkan, yaitu dimana kita tidak perlu lagi mengeluarkan uang kertas saat bertransaksi pembayaran. Kita tidak perlu mencari uang pas, tidak perlu lagi menunggu kembalian uang dari pembelian barang. Selain itu jika kita gunakan transaksi elektronik, kita dapat melakukannya dengan apa saja dan tidak harus terikat dengan uang tunai. - Uang Yang Rusak
Setiap orang yang menggunakan uang kertas pasti tidak semuanya masih dalam keadaan baik. Terkadang uang kertas yang lusuh, kotor, dan bahkan sobek pun masih digunakan untuk bertransaksi. Kenapa masih digunakan? Ya karena uang masih memiliki nominal yang sama walau kondisinya sudah tidak baik. Dan ada beberapa orang juga yang tidak suka menerima uang yang sudah rusak termasuk penulis. Karena uang yang rusak sudah seperti uang yang tak layak pakai dalam bertransaksi. Sehingga sebagian orang termasuk penulis yang menerima unag dalam kondisi seperti itu hanya akan menyimpannya saja.
Uang Rusak - Sesuai Nominal
Sebenarnya ini dapat tercapai apabila transaksi pembayaran di hitung setiap 1 rupiah. Kita umpamakan jika suatu barang di beri harga 13.303 rupiah, tentu kita harus mengeluarkan uang sejumlah 15.000 rupiah atau 20.000 rupiah. Tentu penjual akan mengembalikan sisa uang dari harga barang yang di jual tadi sesuai dengan nilai kembali setelah di hitung. Maka akan lebih efisien transaksi non tunai atau elektronik dengan menggunakan nominal 1 rupiah. - Aman
Menurut penulis transaksi elektronik akan lebih aman, baik dari penipuan ataupun dari faktor external yang akan terjadi saat bertransaksi. - Mengurangi Korupsi Kolusi dan Nepotisme
Berhubungan dengan poin 3 dan 4, poin 5 ini sangat menguntungkan bagi masyarakat indonesia. Jika setiap transaksi itu di tuliskan secara real nominalnya, maka akan ada penurunan dari tingkat kecurangan penambahan transaksi pembayaran. Dengan pembayaran non tunai dilakukan secara sistematis dan terukur sesuai dengan bobot nominal yang sebelumnya ditetapkan oleh Bank Indonesia.
- Praktis dan Aman
- Efisiensi Biaya
- Otomasi Saat Transaksi
- Meningkatkan Sirkulasi Keuangan
Seluruh transaksi pada aplikasi baik dari pemotongan sebagai uang muka dan pelunasan sisa dilakukan secara elektronik dan otomasi. Uang tunai hanya dilakukan ketika pengguna atau penyedia ingin mencairakan nominal uang yang ada di aplikasi. Selain itu uang tunai juga hanya digunakan sebagai setoran pengisian nominal saldo yang akan di berikan kedalam aplikasi. Pengisian saldo juga dapat menggunakan Transaksi Non Tunai menggunakan Transfer ATM / Bank.
Jadi bagaimana mengenai Transaksi Pembayaran Non Tunai menurut anda? Bagaimana pendapat anda apabila memang benar-benar akan di implementasikan ke dalam kehidupan ekonomi Indonesia? Kita tidak akan tahu apa yang akan terjadi tetapi ini adalah suatu Gerakan yang baik sebagai perubahan di Indonesia.
Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) | NetMedia | Bank Indonesia
0 Komentar
Keep Learning and Keep Sharing